Senin, 24 November 2014

Pengenalan Pendidikan Seks pada Anak

Pendidikan seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan. Selama ini, ketika kita berbicara mengenai seks, orang pasti akan menganggap tabu jika membicarakannya, apalagi ketika membicarakannya dengan anak-anak. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis. Mereka menganggap sex education akan mendorong untuk berhubungan seks.

Sebagian besar masyarakat masih berpandangan stereotype dengan pendidikan seks (sex education) seolah sebagai suatu hal yang vulgar. Seiring perkembanganteknologi informasi, di mana anak-anak dapat memperoleh informasi dengan mudah, maka sudah sepantasnya orangtua membuka rasa segan, risih dan tabu tersebut, sebelum anak-anak memperoleh pengertian mereka sendiri mengenai seks yang tidak sesuai dengan yang norma susila, tubuh serta moral. Dengan membicarakan seks dengan anak, kita membantu anak-anak untuk mengembangkan perilaku seks yang sehat dan mengajarkan pemikiran tentang seks yang bertanggungjawab.

Pendidikan seks dengan anak sejak dini adalah penting dalam tumbuh kembang anak kita, serta termasuk di dalamnya menjawab pertanyaan anak-anak kita secara jujur, dengan mempertimbangkan kematangan dalam usianya ketika mengajukan pertanyaan seputar seks. Dan ini merupakan strategi yang sangat baik. Pengertian anak mengenai seks dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sehingga membicarakan seks dengan anak harus disesuaikan dengan tahapan-tahapan tersebut.

Usia 2 sampai 3 tahun Menurut kak Seto, Doktor di bidang psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta itu mengemukakan, orangtua kerap bingung memilih bahasa yang tepat untuk organ intim anak perempuan dan laki-laki, sehingga disarankan menggunakan kata "penis" untuk organ intim laki-laki dan "vagina" untuk organ intim perempuan. "Kata 'penis' dan 'vagina' bisa digunakan dalam pendidikan seks kepada anak-anak, karena kedua kata tersebut lebih netral dari yang lainnya," ujarnya.

Usia 3 sampai 4 tahun Anak mulai bertanya dari mana bayi berasal. Tapi mereka belum mengerti mengenai detail dari alat reproduksi tersebut, sehingga jawablah dengan sederhana sesuai dengan usia mereka saja, seperti, “Ibu memiliki rahim di dalam perut Ibu, dan di dalam rahim itulah, kamu hidup dan membesar hingga akhirnya siap untuk dilahirkan ke dunia.”

Usia 5 sampai 6 tahun Pengetahuan secara global bagaimana bayi dibuat dengan cara mengatakan, “Ibu dan Ayah yang membuat kalian.” Atau dengan penjelasan yang lebih detail, “Bagian sel Ayah yang terkecil, sperma, bertemu dengan bagian sel Ibu yang terkecil, sel telur. Mulai dari pertemuan itulah terbentuk kamu di dalam rahim Ibu.”

Usia 6 sampai 7 tahun Pada usia ini mulai diberikan pengertian mengenai pengertian dasar dalam hubungan seks. Orangtua dapat mengatakan, “Tuhan menciptakan tubuh lelaki dan perempuan yang saling melengkapi seperti permainan puzzle. Ketika penis dan vagina bertemu, sperma seperti kecebong, akan berenang melalui penis menuju ke sel telur.” Jelaskan juga pada anak apa yang orangtua pikirkan mengenai seks dan hubungan. Sebagai contoh; “Seks adalah salah satu cara orang dewasa untuk mengungkapkan perasaan cinta mereka satu sama lainnya.”

Usia 8 sampai 9 tahun Jelaskan kepada anak mengenai pentingnya seks dan kemungkinan besar anak-anak sudah mengetahuinya melalui media dan teman-temannya. Pada usia ini anak bisa menerima penjelasan dasar dalam segala topik termasuk pemerkosaan. Orangtua dapat menjelaskan mengenai pemerkosaan seperti; “Pemerkosaan adalah saat seseorang memaksa orang lain untuk melakukan hubungan seks dan itu adalah salah.”

Usia 9 sampai 11 tahun Perubahan terjadi karena anak mulai memasuki masa puber. Dan pada masa ini mereka telah siap untuk membicarakan seks dan topik yang terkait seks lainnya yang telah anak lihat pada saat mereka menonton atau mendengar berita di radio, televisi, atau media sosial lainnya.

Usia 12 tahun Pada usia ini, anak mulai merumuskan nilai dan pengertian mereka sendiri, jadi lebih sering menanyakan dan membicarakannya agar mereka tetap mendapatkan konteks yang benar dan tepat dari sumber informasi yang benar. Tapi ingat jangan melebih-lebihkan dalam penjelasan dan meluapkan kekuatiran sebagai orangtua. Kemungkinan jika sudah terjadi demikian Anak tidak akan terbuka untuk bercerita pada Anda lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar